Warga Jadi Korban Konflik Agraria, NU Wajib Tampil Sebagai Pembela

  • Bagikan
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Imam Aziz (foto spesial)

BERITA9, SLEMAN – Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Imam Aziz menyebut, selama ini warga Nahdliyin kebanyakan menjadi korban konflik agraria di Indonesia. Sedangkan perhatian terhadap hak-hak korban masih sangat minim. Untuk itu, Imam mengintruksikan segenap pengurus NU di berbagai tingkatan untuk terlibat aktif mendampingi warga. “Kebanyakan korban konflik agraria adalah orang NU,” kata Imam.

Hal itu disampaikan H Imam Aziz pada pembukaan acara Pesantren Agraria yang diinisiasi Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU Sleman dan Front Nahdliyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam (FNKSDA) Yogyakarta di Kantor NU Sleman.

Ia menyebut sejumlah kasus agraria mulai dari pembangunan pabrik semen di Rembang, kasus penambangan pasir besi di Urut Sewu hingga pembangunan PLTU di Kendal.

Menurutnya, NU harus mulai mengambil isu ini. Selama ini isu tentang konflik agraria yang ada di masyarakat belum mendapatkan perhatian yang luas di kalangan Nahdliyin. Hal ini ditengarai karena konflik agraria dipandang hanya milik sebagain kecil orang yang terdampak. Menurutnya, sejatinya masalah agraria ini menjadi masalah bersama yang harus disikapi bersama.

“NU harus mengambil isu ini (agraria). Jangan peduli mereka yang ceriwis tanpa klarifikasi. Jangan lupa yang di sini untuk menjelaskan kepada siapapun. Ini isu bukan milik kelompok tertentu, tapi siapa pun juga,” tegas H Imam Aziz.

Pendidikan Pesantren Agraria ini diharapkan melahirkan kader-kader yang berpandangan luas dan mendalam terkait isu-isu agraria yang kini tengah banyak mencuat.

Peserta yang terdiri atas para mahasiswa, dosen hingga masyarakat umum ini menjadi harapan di saat kasus-kasus agraria terus hadir di tengah nahdliyin tanpa perhatian serius. (Ubaidillah Fatawi/Alhafiz K)

  • Bagikan