Jika Doamu Belum Terkabul, (Mungkin) Tuhan Sedang Sibuk

  • Bagikan
Ilustrasi doa (foto google)

BERITA9, JAKARTA – Bia doamu akhir-akhir ini belum terwujud, jangan sakit hati ataupun marah pada Tuhan. Bukan, Tuhan bukan tidak mendengar doa-doamu itu. Tuhan bukan pula tak mau memenuhi doa-doa yang kau panjatkan itu.

Tuhan sedang sibuk.

Ya, beberapa hari ini Tuhan sedang sangat sibuk dengan berbagai tugas dan kewenangannya. Dan yang membuat-Nya sangat sibuk adalah Jakarta.

Tuhan sedang sibuk melerai.

Bayangkan, di Jakarta ada 10 juta penduduk yang sedang bertengkar. Itu belum seberapa, yang lebih membuat repot ada berjuta-juta orang bukan Jakarta yang cilakanya ikut nimbrung ke pertengkaran.

Tentu itu bukan aku. Mana mungkin aku ikut bertengkar sementara aku tak punya kepentingan apapun dalam pertengkaran itu.

Tuhan tentu sedang sangat sibuk melerai jutaan orang yang sedang bertengkar itu. Apalagi, ada jutaan lagi yang meminta kepada-Nya agar Dia segera turun tangan untuk melerai.

Jutaan orang itu sudah jengah dengan pertengkaran dan berada pada titik tak tahu lagi harus bagaimana untuk melerai. Ya wajarlah akhirnya mereka meminta Tuhan untuk melerai.

Setelah aku pikir-pikir, wajar juga mereka tak tahu lagi bagaimana cara melerai. Karena bumbu-bumbu pertengkaran itu bahkan sudah disebarkan ke tempat yang dianggap suci. Tempat yang seharusnya menjadi pelarian untuk mencari damai.

Maka jangan heran semakin banyak langkah yang meninggalkan tempat suci. Mereka bukan lagi mendapat damai, tapi malah diajarkan caci dan maki.

Ya akhirnya pada siapa lagi harus memohon selain pada Tuhan. Dan permohonan terbesar saat ini adalah agar Tuhan segera melerai.

Maka bila ada kawan yang bercerita doanya yang tak kunjung terwujud, cukup jawab sederhana saja, “Karena Tuhan sedang sibuk melerai.”

Semoga pekan depan Tuhan sudah berhasil melerai. Sehingga bisa kembali mewujudkan banyak doa.

Kau boleh kembali berdoa dan meminta apapun yang kau mau. Sambil berharap agar Tuhan bisa cepat melerai.

Tak ada salahnya pula kita berharap agar kisah Kota Yatsrib benar adanya dan Tuhan bisa melakukan itu sekali lagi. (red)

Penulis, Ikhwanul Habibi

Sumber: kumparan.com

  • Bagikan