Asal usul Taj Mahal dikarenakan kepedihan di tinggalkan oleh istrinya dan berjanji tidak akan menikah lagi.
Penulis : Nurlina Subair – Dosen Pendidikan Sosiologi FKIP Unismuh Makassar Melaporkan dari Agra India
Cinta suatu kata yang sungguh luar biasa bagi kehidupan manusia. Kadang kala efek dari cinta itu tidak masuk akal. Cinta tidak memandang status ataupun golongan, dia bisa ada dimana-mana dan hadir dimana saja.
Salah satu lambang karya cinta yang prestisus nan abadi bagi manusia, terlihat pada simbol bangunan heritage ditepi sungai Yamuna, Taj Mahal yang terletak bagian utara India, tepatnya di kota Uttar Pradesh, Agra ditepi sungai Yamuna. Bangunan ini adalah lambang cinta seorang suami terhadap istrinya. Raja Mughal, Shah Jahan memerintah tahun 1631 sampai 1653.
Dia membangun Taj Mahal setelah istrinya ketiganya yang wafat akibat melahirkan untuk ke 14 kalinya. Permaisuri Mumtaz Mahal adalah istri kesayangan raja Shah Jahan Akbar, cucu dari Kaisar Jalaluddin Akbar. Isterinya itu di beri gelar Mariam Uzzamani.
Ketika saya mengunjungi Kota Agra awal Maret 2018, bersama rombongan Blue Ransel, sungguh menakjubkan sambil berfikir, bagaimana di zaman tersebut bisa mendirikan bangunan terbuat dari batu marmer dan akik dengan pahatan luar bisa pada saat itu.
Setiap hari Taj Mahal ini di kunjungi ratusan ribu orang dan merupakan income bagi India. Saya sangat intres dengan bangunan heritage dan peradaban besar dari bangsa-bangsa.
Mengunjungi Taj Mahal adalah impian saya dari sejak remaja di Makassar, Alhamdulillah baru awal Maret 2018 dapat menyaksikannya. Memasuki bangunan ini sangat ketat dengan pemeriksaan yang luar biasa prosesnya.
Saya mengelilingi lokasi yang sangat luas dimana di samping kanan bangunan terdapat mesjid dan samping kiri terdapa gues house. Pada bagian tengah tengah terdapat bangunan seperti mesjid dengan dua menara di samping kiri dan kanan tingginya mencapai 40 meter.
Ketika memasuki bangunan marmer putih di dalam terdapat dua makam yang lebih tinggi dan besar adalah makam Kaisar Shah Jahan Akbar dan di samping lebih kecil adalah makam istri tercinta Mumtaz Mahal.
Bangunan yang merupakan warisan budaya Dunia ini oleh UNESCO di masukan dalam salah satu dari 7 keajaiban dunia. Saya sempat berdoa buat kedua pasang suami istri ini. Inilah bukti cinta yang tidak lekang oleh jaman, dan menjadi lambang keabadian cinta asmara sepasang kekasih. (*)