Mahasiswa asal Kabupaten Nias Barat yang saat ini sedang kuliah di berbagai Perguruan Tinggi Swasta di kota Gunungsitoli, membentuk sebuah wadah berkumpul yang bernama Forum Mahasiswa Nias Barat (ForMan Barat) dan telah dideklarasikan sekaligus pengukuhan pengurus pada tanggal 11 Desember 2022 di Museum Pusaka Nias.
Terpilih sebagai ketua Yunuman Gulo, sekretaris Frengki F. Gulo dan bendahara Linculi Gulo. Dalam pengukuhan tersbut, turut hadir, Adieli Gulo, mantan Bupati Nias Barat, Adrianus Arozidduhu Gulo, Rektor Universitas, Nias Eliyunus Waruwu dan Ketua KSAKM Fa’ahakhododo Waruwu .
Giliran saya menyampaikan nasehat, saya sesuaikan dengan kondisi mereka sebagai mahasiswa, sehingga kata sambutan saya tidak lepas dari apa yang dibutuhkan mahasiswa, seperti : pengertian organisasi, tujuan organisasi dan manfaat organisisi serta fungsi mahasiswa di tengah-tengah masyarakat.(sebelumnya, saya sudah persiapkan beberapa pointer)
Saya menjelaskan secara singkat bahwa, pada umum organisasi adalah kesatuan sosial yang dikordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasikan, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama .
Dalam beroganisasi tidak hanya defenisi organisasi yang penting diketahaui , melainkan tujuan organisasi, juga, sangat penting dan harus dirumuskan bersama. Pada umumnya tujuan organisasi adalah untuk mencapai atau merealisasikan keinginan atau cita cita bersama agar mendapatkan keuntungan dan keberhasilan bersama.
Sedangkan organisasi kemahasiswaan adalah merupakan sebuah wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan kapasitas kemahasiswaannya berupa aspirasi, inisiasi atau gagasan-gagasan positif dan kreatif melalui berbagai kegiatan yang relefan dengan tujuan pendidikan nasional serta visi dan misi perguruan tinggi itu sendiri.
Melalui organisasi kemahasiswaan seorang mahasiswa dapat memperoleh beberapa manfaat sebagai berikut :
1) Memantapkan diri sebagai mahasiswa calon pemimpin masa depan. 2) Tempat latihan untuk meningkatkan kedisiplinan, keberanian, kebebasan mengeluarkan pendapat, mengembangkan kemapuan berpikir berdasarkan logika. 3) Dapat memahami berbagai pola pikir orang lain, sehingga dapat memperkaya wawasan dan pola pikir secara positif. 4) Meningkatkan wawasan mahasiswa untuk memiliki daya pikir kritis berjiwa Pancasila.
Idealnya seorang mahasiswa memilki daya pikir kritis dan independen, karena :
1) Mampu mendalami, menggali informasi dan memahami suatu masalah dengan baik sehingga dapat mengambil keputusan dengan bijak.
2)Tidak mudah terprovokasi dan menelan informasi secara mentah-mentah.
3) Sebagai agen perubahan daya berpikir kritis merupakan keharusan untuk menganalisa semua informasi agar dapat mengambil manfaat untuk kehidupan lebih baik.
4) Tidak berpikir egosentris, kelompok sentis, kampung sentris, kecamataan sentris dan lain lain, bahkan tidak hanya berpikir tentang perkembangan Nias Barat atau kedaerahan melainkan berpikir secara nasional.
5)Tidak tergoda kebendaan seperti : isi amplop, nasi bungkus, simbi, dan sebagainya. Dan juga, tidak tergiur non kebendaan seperti puja-puji, jabatan, gelar balugu, duduk paling depan dan lain-lain. Berpikir kritis membuat mahasiswa : “berani karena benar takut karena salah”.