BERITA9, JAKARTA – Ditengah-tengah persoalan bangsa dan negara, yang setiap hari semakin beragam bahkan menjurus pada perselisihan antar kelompok umat, membawa dampak serta pengaruh pada perjalanan sebuah lembaga pendidikan berbasis agama Islam, yakni pondok pesantren.
Implikasi dari tantangan sebuah Pesantren juga semakin kompleks, pesantren kedepannya harus semakin kreatif dalam wawasan dan menjalankan fungsinya yang dikemas dalam aneka program.
Disaat ini sudah banyak, lembaga pendidikan pondok pesantren menawarkan program-program unggulannya, didalam merekrut para calon santri dan mencetak generasi penerus bangsa yang memiliki akhlak mulia, sekaligus menjadikan daya saing yang tinggi, memiliki keseimbangan antara perjalanan spiritual dengan intelektual.
Program-program unggulan dijadikan daya tarik calon santri, untuk meningkatkan citra positif agama Islam di kancah kehidupan. Ada yang terekam di tengah upaya-upaya pihak tertentu yang selalu ingin membangun citra negatif umat Islam. Pada saat-saat tertentu, Islam selalu dipojokkan oleh mereka dan mereka selalu menciptakan kesan bahwa umat Islam itu intoleran, anarkis dan citra buruk lainnya.
Misalnya tentang kasus terorisme yang sudah memasuki fase memprihatinkan, dampaknya membawa pesantren menjadi lembaga yang paling dicurigai, sebagai sarang teroris dan dituduh sebagai tempat tumbuhnya cikal bakal paham radikalisme.
Pesantren disorot oleh para aparat kekuasaan, karena ada oknum pendiri atau guru yang terbukti melakukan aksi teror dan telah terjadi salah interpretasi mengenai konsep jihad.
Jihad menurut si pelaku hanya dipahami sebagai aktivitas perang, mengangkat senjata lalu membunuh orang lain yang dianggapnya musuh Islam alias kafir.
Tidaklah salah jika setiap kegiatan dan kurikulum di pesantren selalu diawasi dan dicurigai. Padahal oknum pesantren yang melakukan aksi teror tidak bisa di sama ratakan kepada semua pesantren.
Namun tidak melulu keberadaan pesantren dicap sebagai itu, salah satunya ada pondok pesantren di Jawa Timur yang menata diri dengan konsep kebersamaan dan modern, namun akar ketimuran sebagai budaya negara Indonesia dilingkungan pesantren ini sangat kental terasa, namanya Pondok Modern Darussalam Gontor. Keberadaan Pesantren ini diakui kelebihannya oleh dunia Islam, melahirkan alumni-alumni yang banyak dibutuhkan oleh berbagai bidang.
Bahkan Presiden Joko Widodo pun menyampaikan kekagumannya terhadap pengabdian dan perjuangan Pondok Modern Darussalam Gontor, berikut kiprah para alumninya untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia
Kekaguman Presiden dilontarkan, sewaktu berada di acara puncak Resepsi Kesyukuran Peringatan 90 Tahun Pondok Modern Gontor. Presiden mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Tuhan, karena di Indonesia ada Pondok Pesantren Gontor.
Sebelumnya Gubernur Jawa Timur Soekarwo, mengucapkan terimakasih dengan kata-kata yang sama, tentang adanya Pondok Modern Darussalam Gontor di Ponorogo, Jawa Timur.
Harapan kita, mari bersama-sama ciptakan pondok pesantren sebagai tempat bimbingan menuntut ilmu, yang berorientasi pada kualitas pendidikan bermutu, membentuk generasi-generasi yang menghargai toleransi, dalam semangat kesatuan dan persatuan Negara Indonesia.(red)
Penulis: Yono Sabar