BERITA9, JAKARTA – Para ahli kesehatan sepakat bahwa mengkonsumsi junk food harus dibatasi. Memakan Junk food secara berlebihan merupakan salah satu pemicu timbulnya masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan stroke.
Dinukil dari buku Encyclopedia of Junk Food and Fast Food, karya Andrew F Smith, junk food sebagai makanan yang tinggi kalori, lemak, dan garam, namun minim serat. Makanan yang dikategorikan junk food termasuk permen, roti, es krim, dan snack asin.
Masih menurut buku itu, efek negatif junk food nyatanya tak sebatas pada kerusakan organ tubuh, tetapi juga berpengaruh terhadap kesehatan otak dan mental. Berikut penjelasannya seperti dilansir NDTV.
1. Kerusakan memori
Studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition pada 2011 menunjukkan bahwa orang sehat yang mengonsumsi junk food selama lima hari mengalami penurunan tes kognitif yang meliputi atensi, kecepatan, dan suasana hati. Para peneliti menjelaskan, pola makan yang buruk dapat menyebabkan reaksi kimia tertentu
yang memicu peradangan di hippocampus, area di otak yang berhubungan dengan memori.
Diet tinggi gula dan lemak juga dapat menekan aktivitas peptida dan sinapsis otak, yang berhubungan dengan pembelajaran serta memori.
2. Meningkatkan risiko demensia
Terlalu banyak konsumsi junk food dapat meningkatkan kadar insulin yang diproduksi otak. Jumlah insulin yang berlebihan membatasi kemampuan seseorang untuk berpikir, mengingat, dan menciptakan kenangan. Peneliti Suzanne de la Monte, MD, profesor patoloi, neurologi, dan bedah saraf di Rhode Island Hospital adalah ilmuwan pertama yang mengungkap hubungan ini. Setelah penemuan ini, kebanyakan ilmuwan menyebut alzheimer sebagai bentuk diabetes otak.
3. Mengurangi kemampuan otak untuk mengendalikan nafsu makan
Kelebihan konsumsi lemak trans yang terdapat pada gorengan dan makanan olahan mengirim sinyal campuran ke otak, membuatnya sulit menangkap sinyal bahwa perut sudah kenyang. Untuk mendapatkan otak yang sehat, diperlukan konsumsi omega-6 dan omega-3. Kekurangan dua unsur gizi tersebut meningkatkan gangguan perhatian, demensia, bipolar, dan masalah kesehatan mental.
Alasan lain mengapa junk food dapat meningkatkan berat badan disebabkan karena lemak trans menyebabkan peradangan di hipotalamus, salah satu bagian otak yang berfungsi mengendalikan berat badan.
4. Menyebabkan depresi
Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa makanan tinggi gula dan lemak benar-benar dapat mengubah aktivitas kimia di otak, membuat Anda menjadi ketergantungan terhadap makanan tersebut. Mengonsumsi terlalu banyak junk food akan memicu ketidakseimbangan asam lemak pada tubuh, sehingga meningkatkan risiko depresi.
5. Lebih cepat marah
Makan cupcake manis atau donat mungkin bisa membuat Anda merasa bahagia karena naiknya gula darah. Namun, setelah semuanya kembali normal, Anda akan merasa lebih mudah marah, cemas, kebingungan, dan kelelahan. Sebuah penelitian menemukan, kandungan natrium benzoat pada junk food dapat meningkatkan hiperaktivitas. Itu sebabnya, anak dengan ADHD disarankan untuk melakukan diet. (red)