BERITA9, SITUBONDO – Pengurus madrasah dan musholla di Situbondo mulai was-was atas janji yang diucapkan PT. Bimantara Adhi Persada yang katanya akan menyalurkan bantuan sosial alias bansos, masih belum terealisasi.
Kecemasan para pengurus madrasah dan mushola beralasan. Pasalnya, mereka terlanjur transfer uang belasan juta rupiah yang disebut sebagai uang parkir dan uang survei. Hingga kini, belum ada titik terang, kapan bantuan bangunan terealisasi dari PT. Bimantara Adhi Persada.
Para pengurus madrasah dan musholla telah melakukan transfer kepada diduga pria yang di tokohkan asal Desa Sumberwaru Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo berinisial KHA.
KHA sendiri dianggap katanya sebagai orang kepercayaan dari PT. Bimantara Adhi Persada. Para pengurus madrasah dan musholla itu sudah 10 bulan menunggu. Pihak yang katanya mau memberi bansos pun sudah dua kali berjanji, yakni pada bulan Maret dan bulan Agustus 2021. Namun hingga Selasa (11/1/2022) belum ada titik terang, bahkan sulit berkomunikasi,
Baca Juga:
Salah seorang pengurus madrasah yang namanya tidak mau ditulis lengkap FN (40) asal Desa Wringin Anom Kecamatan Asembagus, mengatakan, pihaknya berharap bantuan yang dijanjikan untuk pembangunan dan pengembangan madrasah dan musholla segera terealisasi.
“Kami sekarang ini sedang cemas, apalagi sudah banyak keluar uang, hingga belasan juta rupiah, yang konon katanya, sebagai uang parkir dan uang survei. Tidak hanya itu, diluar uang yang kami transfer ada sekitar 1,5 jutaan buat uang bensin yang saat itu mereka datang ke tempat kami, membawa mobil dua,” ungkap FN kepada berita9.net Senin (10/1/2022).
Dari data yang diperoleh berita9.net, pengurus madrasah dan musholla sudah dua kali mentransfer kepada KHA, totalnya berjumlah Rp16 juta. Rinciannya tanggal 5 April 2021 pukul 05: 48: 29 WIB, sebesar Rp11 juta dan 23 April 2021 pukul 22:51;56 WIB, sebesar Rp5 juta.
FN sebagai pengurus madrasah tidak paham betul tentang uang yang diduga sudah masuk ke KHA peruntukan pastinya buat apa. Saat itu, KHA dan ‘petugas’ mengatakan, untuk pembangunan ruang kelas baru sebanyak 6 lokal lantai, dengan biaya pagu sebesar Rp2 milyar diharuskan menyetor biaya sebesar Rp10-11 juta.
Baca Juga:
Sedangkan untuk bansos pembangunan musholla, mereka mematok uang parkir dan uang survei sebesar Rp5 juta.
KHA, yang disebut sebut ketua kelompok di PT Bimantara Adhi Persada, saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa dirinya pada Ahad (9/1/2022) malam telah melakukan rapat dengan direksi PT. Bimantara Adhi Persada.
“Hasilnya pembangunan akan dimulai bulan ini, sudah ada kepastian, sampai bulan Maret nanti,” kata KHA. Untuk musholla, lanjut KHA, masuk bansos akan direalisasikan menjelang bulan Ramadhan.
Saat dikonfirmasi terkait penerimaan dana, peruntukan dan alasan pemungutan dana tersebut, KHA tidak merespon pertanyaan wartawan media ini. Pesan WhatsApp hanya dibaca KHA.
Para pengurus madrasah dan musholla tetap menunggu kepastian kepada KHA, agar segera mereka dipertemukan dengan PT BAP yang harus segera terwujud dalam waktu dekat.
Sementara itu, tim berita9.net mendapat informasi dari KHA beberapa nomor handphone pihak PT. Bimantara Adhi Persada. Ada dua nomor, pertama Bagus yang dikatakan KHA sebagai sekretaris perusahaan dan Andre yang disebut sebagai kepala perwakilan PT BAP wilayah Situbondo.
Saat di konfirmasi, Bagus menolak berbicara dan meminta tim media ini untuk menghubungi direktur perusahaannya yang bernama Adi. Namun Bagus menolak memberikan nomor telepon Adi. “Mf iy mz sy ndk brani mmberi tnpa ijin beliau.. Sy msh mau ijin dl,” tulis Bagus dalam pesan melalui WhatsApp. (*)