BERITA9, BANYUWANGI – Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Rogojampi, Banyuwangi kembali berjaya. Sekolah dibawah naungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur (Jatim) ini melauncing ‘Sekolah Taruna Budaya’. Sekolah taruna budaya merupakan satu satunya sekolah negeri di Indonesia.
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Rogojampi, Akip Affendi mengatakan, ‘Sekolah Taruna Budaya’ ini sengaja diciptakan agar para siswa-siswi paham budaya, khususnya Budaya Banyuwangi. Dalam program ini murid dituntut untuk bergerak melestarikan budaya di Bumi Blambangan.
“Misinya adalah melestarikan budaya-budaya Banyuwangi yang mulai tenggelam. Jadi kita gali lagi dan sesuai selera muda,” kata Akip Affendi saat di Pendopo Sasana Kridha Budaya SMA Negeri 1 Rogojampi (Smanrog), pada Rabu (27/10/2021).
Kata dia, potensi siswa-siswi Smanrog sudah berkontribusi ditingkat Kabupaten, Provinsi, hingga Nasional. Bahkan, pernah mewakili Kabupaten Banyuwangi untuk tampil di hadapan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta.
“Jadi program ini nantinya akan ada pembinaan yang dikembangkan yang berbasis event mulai dari muatan lokal, ekstrakulikuler, sastra dengan konsep, serta kerjasama bersama Dispar, DKB, para seniman Banyuwangi,” ucap Akip.
Bahkan nantinya, kata Akip, akan ada pengembangan dan pembinaan untuk mencoba eksperimen akulturasi dengan budaya dari daerah tetangga.
Selain itu, setiap hari Selasa, Smanrog juga mewajibkan murid berserta dewan guru menggunakan pakaian adat khas Banyuwangi. Adapula hari Sabtu yakni hari Krida Budaya, dimana hari itu adalah hari tanpa kegiatan.
Sementara itu, Ketua Komite Smanrog, H. Nanang Nur Ahmadi menjelaskan, bahwa siswa-siswi Smanrog mempunyai talenta yang luar biasa di bidang akademik dan non akademik dalam bidang seni budaya.
“Tentunya program ini harus berimbang. Kami bangkitkan kembali potensi dengan mengangkat budaya lokal hingga Internasional melalui tangan-tangan siswa-siswi Rogojampi,” tegas H. Nanang.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, Estu Handono mengapresiasi SMA Negeri 1 Rogojampi, menurutnya dengan menyaksikan akulturasi budaya dan pendidikan dapat menerjemahkan rencana pengembangan sekolah.
“Ambilah peran yang sama dengan memiliki branding sekolah tersendiri, tentu semua itu ada kolaborasi bersama masyarakat yang menjadikan lanjutan berkembangnya inovasi sekolah. Harapan kami siswa-siswi SMA Negeri Taruna Budaya ini menjadi penyuplai kegiatan seni dan budaya di Banyuwangi,”ujarnya.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata melalui Dewan Kesenian Blambangan (DKB) Banyuwangi, Hasan Basri mendukung penuh program sekolah ini, mengingat peta tradisi berkesenian di wilayah Rogojampi dan sekitarnya sangat berpotensi besar. Dan, selanjutnya para siswa akan diajak menggiatkan dengan didukung pendekatan akademik.
“Kami mendukung secara total mulai pengembangan kurikulum, program, konsep, pelaksanaan teknis program. Jadi nanti hasilnya akan ada model pengembangan kesenian di masyarakat. Diwilayah Kecamatan Rogojampi dan sekitarnya sendiri tempatnya budaya. Dan menyakini tidak akan bisa padam, jadi cocok sekali,” pungkasnya. (*)