BERITA9, PARIS – Otoritas keamanan Perancis mengumumkan pelarangan kepada seluruh pemilik cafe untuk tidak menggelar acara nonton bareng Piala Eropa 2016 dengan karena alasan keamanan.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi serangan teror yang intensitasnya meningkat. Maklum Perancis masih berduka sejak aksi teroris pada November 2015 lalu yang menewaskan 130 orang. Semua itu akibat serangan teroris di berbagai lokasi di kota Paris. Para pria bersenjata dan pelaku bom bunuh diri pun melukai ratusan orang dalam aksinya tersebut.
“Semua sudah direncanakan dengan baik untuk memastikan kemanan berada di tempat-tempat yang khusus,” kata Menteri Olahraga, Thierry Braillard, seperti dikutip dari Reuters (10/6).
Cuaca Perancis yang diperkirakan cerah dan sejuk pada malam hari juga dikhawatirkan mengundang masyarakat pecinta sepak bola untuk duduk bersantai di luar restoran atau kafe di sana, sembari menyaksikan pertandingan sepak bola melalui layar kaca.
Maka dari itu, pemerintah Perancis melarang masyarakat menonton pertandingan sepak bola di ruang terbuka dan meminta agar seluruh kegiatan nonton bareng digelar di fanzone yang telah ditentukan.
“Kami tidak bisa membiarkan kerumunan orang yang tidak teratur, karena pasukan keamanan tidak bisa sepenuhnya menjamin keselamatan seluruh masyarakat,” ujar Braillard.
Seruan pelarangan nonton bareng tersebut sempat mencuatkan kritik dari para pemilik restoran dan bar, terutama karena memobilisasi massa menuju fanzone akan menguntungkan perusahaan makanan dan minuman yang menjadi mitra resmi UEFA.
Sementara itu pemerintah Amerika Serikat memperingatkan kemungkinan adanya serangan pada musim panas di Eropa, termasuk salah satunya adalah Piala Eropa 2016.
Sekitar 90 ribu polisi, tentara, dan agen keamanan swasta dikerahkan untuk memastikan keamanan para pecinta sepak bola yang diperkirakan berjumlah hingga 2,5 juta orang. Ajang empat tahunan edisi ke-15 tersebut digelar di 10 kota di Perancis. (red/hwi)