ISIS Genosida Kaum Yazidi Irak

  • Bagikan
ISIS Jual 42 Wanita Yazidi sebagai Budak Seks di Suriah (foto google)

BERITA9, JAKARTA – Gerombolan teroris ISIS melakukan kejahatan genosida terhadap kaum Yazidi di Suriah dan Irak, menumpas kelompok etnis keagamaan berjumlah 400 ribu orang itu melalui pembunuhan, perbudakan seksual, dan kekerasan lainnya.

Laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dirilis pada Kamis (16/6) tersebut menjabarkan bahwa ISIS secara sistematis menculik kaum Yazidi sejak Agustus 2014 dengan tujuan “menghapus identitas mereka.” Mengacu pada Konvensi Genosida 1948, kejahatan itu termasuk dalam genosida.

“Genosida terhadap Yazidi terus berlangsung,” demikian bunyi pernyataan tersebut.

Kepala komisi urusan genosida PBB, Paulo Pinheiro, mengatakan bahwa kejahatan ini memerlukan tindakan tegas dari tingkat politik, termasuk Dewan Keamanan.

Seorang anggota komisi tersebut, Vitit Muntarbhorn, pun mengatakan bahwa kini sebenarnya pihaknya sudah mengantongi informasi rinci mengenai tempat, pelanggaran, dan nama pelakunya.

Mereka juga sudah mulai berbagi informasi dengan beberapa otoritas nasional yang mengadili militan asing.

Keempat komisioner independen dalam komisi itu mendesak negara-negara besar untuk menyelamatkan setidaknya 3.299 perempuan dan anak yang masih ditahan oleh ISIS.

Selain itu, mereka mendesak untuk mengajukan kasus itu ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) guna peradilan lebih lanjut.

“ISIS tak menutupi keinginan untuk menghancurkan Yazidi di Sinjar dan itu merupakan salah satu elemen yang membuat kami dapat menyimpulkan tindakan mereka sebagai genosida. Tentu, kami menganggap ini sebagai jalan menuju peradilan, untuk peradilan selanjutnya,” tutur salah satu penyelidik, Carla del Ponte.

Yazidi sendiri merupakan sekte keagamaan yang meyakini kombinasi elemen beberapa agama kuno Timur Tengah.

Sementara itu, ISIS merupakan kelompok yang berporos pada interpretasi radikal dari Islam Sunni. Mereka bertekad mendirikan kekhalifahan di Irak dan Suriah.

ISIS pun berusaha menghapus identitas Yazidi dengan memaksa para prianya untuk memilih antara beralih ke Islam atau mati. Mereka juga memperkosa gadis Yazidi, menjual perempuan di pasar budak, dan memaksa bocah laki-laki berkelahi.

“Tak ada kelompok agama lain di wilayah kekuasaan ISIS di Suriah dan Irak yang mengalami penghancuran seperti yang dialami Yazidi,” bunyi laporan itu.

Mereka pun secara sistematis membunuh, menangkap, dan memperbudak ribuan warga Yazidi ketika berhasil menguasai Kota Sinjar, Irak, pada Agustus 2014 lalu. Hingga kini, sudah ada beberapa kuburan massal yang ditemukan sebagai bukti.

“Skala kekejaman, sikap alami mereka, dan fakta secara sistematis menargetkan korban berdasarkan keanggotaan mereka dalam kelompok tertentu, sementara menyingkirkan anggota kelompok lain, merupakan faktor-faktor yang membuat Komisi dapat menyimpulkan adanya niat genosida,” demikian kutipan laporan itu. (stu)

  • Bagikan