BERITA9, BANYUWANGI – Uang tabungan lebaran milik puluhan karyawan perkebunan PTPN XII Kalirejo, Glenmore, Banyuwangi, Jawa Timur, diduga digelapkan oleh pihak koperasi setempat. Indikasi tersebut mencuat lantaran tabungan yang seharusnya dicairkan pada bulan Juni lalu, hingga kini belum ada kepastian.
Akibatnya, puluhan karyawan perkebunan yang didominasi warga ekonomi kurang beruntung, kini resah.
“Setiap 15 hari sekali di saat gajian , kita menabung antara Rp 25 -50 ribu, mulai bulan Agustus 2017 dan akan dicairkan pada saat lebaran atau bulan Juni 2018, tapi sampai sekarang tak juga dibayarkan oleh koperasi,” ucap P, salah satu karyawan perkebunan PTPN XII Kalirejo Kamis, (2/7/2018).
Koperasi Nusantara adalah koperasi yang menaungi karyawan perkebunan PTPN XII Kalirejo. Baik karyawan kontrak maupun buruh harian lepas. Khususnya wilayah Afdeling Sekarbaru dan Pegundangan.
Baca Juga :
- Warga Desak Pemdes Margomulyo Perbaiki Jalan Rusak
- Antisipasi Pohon Tumbang, Perhutani Pangkas Pohon Sepanjang 23 Kilometer
- DPR RI Gelar Dialog 4 Pilar Kebangsaan di Banyuwangi
Disampaikan Karyadi, pegawai Koperasi Nusantara, sekaligus petugas pengumpul uang tabungan para karyawan perkebunan. Bahwa uang tabungan para karyawan yang jumlahnya puluhan juta rupiah tersebut digunakan untuk usaha angkutan jasa truk oleh koperasi.
“Dan oleh perkebunan itu belum dibayar, seharusnya dibayar bulan Maret lalu, itu Rp 200 juta an, sedang tabungan para karyawan total sekitar Rp 60 jutaan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Koperasi Nusantara, Purwijadi (Ipung) , mengaku saat ini pihaknya sedang kesulitan keuangan. Karena tidak ada droping dari Surabaya, namun kendati demikian. Untuk menutup pencairan uang tabungan lebaran para karyawan, dirinya lagi mencarikan pinjaman dan saat ini sedang proses.
“Kami upayakan, hari Rabu, tanggal 1 Agustus 2018 sudah bisa diberikan,” katanya, saat di konfirmasi melalui sambungan Whatsapnya.
Sebagai bentuk kekecewaan karena gagal ber lebaran, para karyawan perkebunan PTPN XII Kalirejo, Glenmore, mengancam akan mengadukan permasalahan ini pada pihak terkait. (red)
Laporan : Joko Prasetyo
