Tahun Baru Hijriyah Auto Kritik  Kampus Berlabel Islam

  • Bagikan

BERITA9, MAKASSAR – Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Senin malam (10/9/2018) menggelar kegiatan Dialog dan Doa memperingati awal tahun baru 1440 Hijriah.

Kegiatan dihelat di pelataran FTI UMI ini mengusung tema “Dengan Semangat Tahun Baru 1440 Hijriah, Umat Islam Mengharapkan Pemimpin Yang Amanah dan Mengayomi”.

Dekan FTI UMI Zakir Sabara dalam sambutannya mengatakan, acara seperti ini di kampus menjadi auto kritik buat civitas akademika.

Dijelaskan, kadang kita mengkritik orang terlalu berlebihan merayaka tahun baru Masehi tapi kita tidak sadar dan sering lupa melakukan sesuatu menyambut tahun baru Islam.

“Kegiatan seperti ini jadi auto kritik untuk seluruh kampus-kampus berlabel Islam,” ucap Zakir Sabara.

Tidak banyak kampus melakukan penyambutan tahun baru Islam, FTI UMI salah satu diantara yang tidak banyak itu, dan wajar kalau belum banyak mahasiswa hadir karena saat ini masih suasana libur.

Tiap tahun akan diagendakan merayakan acara keagamana terutama penyambutan tahun baru Islam, untuk melakukan perenungan dan doa awal tahun dan sekaligus melakukan komitmen baru, katanya.

Apalagi di era revolusi industri 4.0, hampir semua pejabat selalu mengatakan dalam pidatonya, tapi mind set, perilaku atau cara berpikirnya tidak berubah.

“Tidak ada langkah radikal yang dilakukan untuk mengantisipasi jaman, sementara bisnis pendidikan terus berkembang bahkan melewati batas yang dikenal selama ini,” tuturnya.

Tahun baru hijriah ini harus komitmen, terkhusus civitas akademika FTI UMI melakukan perubahan radikal terhadap proses pendidikan yang akan dilakukan, tegas Zakir Sabara.

Wakil Dekan IV FTI UMI Yusri Muhammad Arsyad sebagai penceramah dalam kegiatan tersebut mengatakan, kegiatan tahun baru Hijriah inilah sebenarnya dilakukan.

Di katakan, sebaiknya untuk seluruh fakultas usahakan buat kegiatan seperti ini, karena titik awal bagaimana Islam itu sampai ke tangan kita, ucapnya.

Tidak benar kata Yusri, ketika merayakan tahun baru Hijriah ini hanya sekedar olahraga, tidak ada nilai atau siraman rohaninya.

Salah tapi peringatan malam tahun baru Hijriah inilah harus dilakukan karena malam ini adalah detik-detik meninggalkan tahun lalu.

“Disitu ada doa karena doa sangat penting menentukan nasib kita selanjutnya bahwa yang menciptakan waktu adalah Allah SWT,” tegasnya. (red)

  • Bagikan