BERITA9, BANYUWANGI – Ribuan guru honorer K2 yang tergabung dalam forum honorer katagori II Indonesia (FHK2I) gelar sholat Dhuha dan Istighosah, kemudian dilanjutkan penyampaian aspirasi di gedung DPRD Banyuwangi, Kamis (13/9/2018).
FHK2I meminta kepada DPRD Banyuwangi turut membantu menyampaikan aspirasi guru honorer K2 ini ke Presiden RI, Joko Widodo, agar seleksi Calon Pegawe Negeri Sipil (CPNS) tahun 2018, khusus untuk honorer K2 tidak ada ketentuan batas usia maksimal 35 tahun.
Dikatakan ketua FHK2I Banyuwangi, H. Anis Akodiyah, keputusan pemerintah membatasi usia maksimal 35 tahun dalam seleksi CPNS, telah memberangus kesempatan honorer K2 untuk berkompetisi menjadi CPNS. Sebagian besar guru honorer K2 di Banyuwangi berusia diatas 35 tahun, dan telah mengabdi cukup lama, lantas bagaimana nasib mereka,” ucap Anis Akodiyah.
Selain itu, lanjut Anis, sejatinya guru honorer tidak menuntut bisa diangkat secara otomatis menjadi CPNS. Mereka siap mengikuti Seleksi sebagaimana pelamar pada umumnya.
Sementara dihadapan ribuan guru honorer K2, Wakil Ketua DPRD, H. Joni Subagio mengatakan, dirinya akan meneruskan aspirasi FHK2I kepada Pemerintah Pusat.
“Saya berharap FHK2I banyuwangi ini kompak dan bersatu memperjuangkan nasib agar bisa diangkat sebagai CPNS, saya sebagai wakil rakyat akan meneruskan aspirasi FHK2I kepada Pemerintah pusat, karena kebijakan seleksi CPNS ada ditangan pusat,” ucap Joni Subagio.
Ketua DPC PKB Banyuwangi ini juga berpesan kepada guru honorer agar berserah diri dan lebih banyak berdoa kepada Allah SWT, agar keinginan diangkat sebagai CPNS terkabul,” pesannya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua PGRI banyuwangi, H. Teguh Sumarno, guru yang tergabung dalam FHK2I untuk tidak berkecil hati, dan semoga apa yang diperjuangkan dikabulkan oleh Allah SWT,” terangnya. (red)
Laporan : Joko Prasetyo