Rebutan Kursi Wagub DKI, Begini Ancaman PKS

  • Bagikan

BERITA9, JAKARTA – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mulai menebar ancaman jika nantinya kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta yang ditinggalkan Sandiaga Salahuddin Uno tidak mereka dapatkan, bakal mengancam keutuhan koalisi di Pilpres 2019 nanti.

PKS menyatakan tidak gentar jika perundingan dengan Partai Gerindra soal wakil gubernur DKI Jakarta menemui jalan buntu dan harus berakhir dengan pemungutan suara di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

“Kalau itu kan pertarungan berarti ada menang kalah kalau sampai voting di paripurna. Itu enggak baik buat koalisi pilpres,” kata Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta sekaligus politikus PKS, Triwisaksana, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih Jakarta Pusat, Kamis (20/9/1018).

Menurut Sani, sudah sewajarnya kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta jatuh ke tangan mereka.

Apalagi, kata Sani, PKS juga telah mendukung Sandiaga Uno untuk maju sebagai cawapres mendampingi Prabowo Subianto. Artinya, saatnya Gerindra mendukung agar kader PKS mengisi jabatan wagub yang ditinggalkan Sandi. “Jadi enggak usah bertarung di Dewan lah,” ujarnya.

Sani mengatakan, keengganan PKS mengikuti voting bukan karena khawatir kalah dari Gerindra, tetapi untuk menjaga keutuhan koalisi. “Enggak lah, siapa yang takut,” elaknya.

Hingga saat ini belum ada kesepakatan antara PKS dengan Gerindra menentukan siapa yang akan menggantikan Sandiaga Salahuddin Uno sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Sani berharap bisa segera ada solusi dan kesepakatan antara PKS dan Gerindra terkait kandidat wagub. “Kita harap ada win-win solutionlah,” kata Sani.

PKS diketahui sudah mengusulkan dua nama yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto. Di sisi lain, Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta masih bersikukuh mengajukan diri untuk mengisi jabatan tersebut. (red/shd)

  • Bagikan