Pagelaran Budaya Nias Barat Sedot Ribuan Pengunjung 

  • Bagikan

BERITA9, MEDAN – Kemeriahan Malam Pagelaran Seni & Budaya Kabupaten Nias Barat tidak surut, meski hujan mengguyur Kota Medan.Ragam tarian dan nyanyian yang ditampilkan putra-putri salah satu daerah yang ada di Pulau Nias ini, mampu memukau seribuan pengunjung Open Stage Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) ke 46 Tahun 2017, Rabu (5/4/2017).

Antusias pengunjung tampak sejak dimulainya acara tersebut sekitar pukul 19.00 WIB dengan sambutan sorak sorai diiringi riuhnya tepuk tangan. Apalagi terlihat barisan tempat duduk pengunjung yang hadir didominasi oleh para remaja Nias Barat yang mengenyam pendidikan di Kota Medan. 

Bupati Nias Barat, Faduhusi Daely saat membuka acara tersebut menyampaikan bahwa pagelaran ini merupakan aksi dukungan atas program pariwisata berbasis budaya yang telah dicanangkan oleh pemerintah.

“Kita patut memberi apresiasi kepada pihak-pihak yang telah bekerja guna berjalannya acara ini. Ini adalah pesta sakral yang harus terus dilestarikan sampai kapanpun. Kita juga patut berbangga sebagai salah satu kabupaten yang ada di Pulau Nias, memiliki kekayaan seni dan budaya yang masih terjaga kelestariannya, ” ucap Faduhusi Daely.

Bupati Nias Barat ini juga menerangkan bahwa saat ini pihaknya akan terus berbenah melakukan perubahan-perubahan kearah yang lebih baik. Mengingat saat ini, para investor dari luar negeri akan berinvestasi dalam jumlah besar setelah melihat keindahan pantai yang dimiliki kabupaten tersebut.

“Untuk kelancaran dalam mendukung investasi itu, kami meminta Bank Sumut selaku perbankan yang ada di Nias Barat segera melebarkan sayapnya dengan menjadikan kantor anak cabang yang ada sekarang menjadi kantor cabang,” ujar Bupati Nias Barat. 

Sementara itu, Gubernur Sumut diwakili Kepala Dinas Kebudayaan & Pariwisata Pemprov Sumut, Rajali secara singkat menyatakan pagelaran ini merupakan bagian kekayaan budaya Sumut. Ini juga menambah bukti bahwa Sumut dengan kemajemukan rakyatnya tetap mampu menunjukan kesatuan. 

“Perbedaan Budaya tidak menghalangi persatuan kita. Kita buktikan harmonisasi yang harmonis tidak semu, sehingga akan berpengaruh dengan akan hadirnya turis mancanegara,” ungkapnya.

Tidak lupa Rajali mengharapkan semoga curahan hujan yang turun malam hari tersebut, menjadi seperti curahan kemajuan ekonomi yang akan dialami Nias Barat. 

Selain tarian dan nyanyian penuh kemeriahan, Malam Pagelaran Seni & Budaya Kabupaten Nias Barat ini juga dihiasi atraksi pencak silat asli dari daerah tersebut yang dinamai Pencak Silat Starla. Kemudian juga dihadirkan secara teatrikal Adat  Pernikahan Nias Barat (Ori Maro’o) saat diantarkannya mempelai perempuan oleh keluarganya kepada mempelai pria. Meski acara sempat terhenti akibat hujan yang cukup deras, namun para pengunjung dengan aktif secara bersama-sama bernyanyi sehingga kemeriahan tidak hilang pada malam itu. 

Acarapun diakhiri dengan keakraban Bupati Nias Barat, Faduhusi Daely dan Kadis Budpar Pemprov Sumut, Rajali yang terjun langsung ikut menari bersama-sama para penari dan pengunjung diatas panggung diiringi lagu asli daerah Nias Barat, layaknya tarian poco-poco. (red)

Laporan Biro Medan, Andang Suyadi

Bupati Nias Barat Faduhusi Daeli foto bersama pengisi acara Malam Pagelaran Budaya Nias Barat di Medan (foto andang/BERITA9)
  • Bagikan