KPK : Kepemimpinan Dinasti Rawan Korupsi 

  • Bagikan
Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif (foto diki/berita9)

BERITA9, JAKARTA – Bupati Klaten, Sri Hartini menjadi pemimpin daerah keempat yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sri diduga terlibat dalam kasus suap pengisian jabatan di Pemkab Klaten, Jawa Tengah.

Sebelumnya, Sri menjabat sebagai Wakil Bupati Klaten. Ia berpasangan dengan Sunarna yang menang Pilkada pada 2010 lalu.

Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif mengatakan, Sri adalah istri mantan Bupati Klaten Priode 2000-2005, Haryanto Wibowo. Haryanto pernah terlibat kasus korupsi pengadaan buku paket Tahun Ajaran 2003/2004 senilai Rp4,7 miliar.

Selain itu, ia pernah menyelewengkan penggunaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk perjalanan ke luar negeri. Laode mengimbau agar masyarakat lebih jeli dalam memilih pemimpin.

‘Masyarakat harus pintar mencari pemimpin yang baru karena kita akan ada pilkada lagi,’ ujarnya di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (31/12)

Ia menyampaikan, pemimpin daerah yang menerapkan dinasti dalam kepemimpinannya sangat rentan terlibat praktik korupsi. Maka dari itu, Laode meminta masyarakat untuk tidak melihat calon pemimpin berdasarkan hubungan keluarga dengan pemimpin sebelumnya.

‘Kami mohon masyarakat memilih pemimpin daerah yang memiliki kapabilitas, bukan berdasarkan hubungan-hubungan kekeluargaan,’ tegasnya.

 

  • Bagikan