Mencari Solusi Agar Pesantren Mandiri Ditengah Persaingan Ekonomi Global

  • Bagikan
Hasil dialog nasional akan disampaikan ke pemerintah agar dijadikan bahan pijakan mengambil keputusan yang menguntungkan masyarakat (foto hwi/B9)

BERITA9, PURWAKARTA – Tantangan dunia yang semakin berat, tentu semakin kecil peluang masyarakat luas meraih kue ekonomi jika tidak bisa menyesuaikan diri. Dunia yang sudah dikuasai informasi tekhnologi (IT) membuat kalangan pondok pesantren harus ikut didalamnya dengan ikut menguasai IT.

Kultur budaya pesantren yang mendudukan Kyai selebagai pimpinan tertinggi dalam mengambil keputusan perubahan, dituntut bersikap arif menyikapi perubahan segmentasi dari tradisionil ke tradisi modern.

Desain ekonomi dunia yang saat ini sudah berubah total kearah kapitalisme total, menjadikan posisi pesantren semakin tertinggal. Memang ada pesantren yang saat ini sudah mapan dibidang ekonomi, tetapi jumlahnya tidak sebanding dengan total pesantren se Indonesia yang mencapai 27 ribu pondok.

Peluang menjadikan pesantren sebagai basis ekonomi bukanlah wacana belaka. Dengan modal jaringan atau networking yang kuat antar pesantren, diyakini kaum pesantren mampu menguasai jalur distribusi terbesar di Indonesia.

Peluang dan tantangan itulah yang membuat PT. Jagrata Raya bekerjasama dengan Pondok Pesantren Minnatul Huda Plered, Purwakarta menggelar Dialog Nasional Wakaf Produktif dan Ekonomi Berbasis Pesantren, Senin (13/2).

Ditampuk sebagai keynote speaker Sri Mujitono Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jawa Barat. Peserta dialog para pimpinan pondok pesantren se Jawa Barat. (red/hwi)

  • Bagikan