Legislator Banjar Desak Dinsos Evakuasi Amnah 

  • Bagikan

BERITA9, MARTAPURA – Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Banjar, Antung Abdurahman mendatangi Siti Amnah (40) warga RT.5 Desa Kalampayan Ilir Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan yang terpaksa dipasung dengan rantai dan tinggal didalam kerangkeng mirip kandang hewan , antaran mengalami gangguan jiwa dan kerap mengamuk hingga meresahkan warga setempat, Jum’at (24/3) pagi tadi.
Antung, Legislator asal Partai Golkar bersama anggota Komisi IV lainnya juga membawa pihak Dinas Sosial setempat untuk melihat langsung kondisi Siti Amnah yang semakin hari kian memprihatinkan, bukan saja sakit jiwa, Amnah juga kerap sakit-sakitan. 

“Kami desak supaya Dinsos segera mengevakuasi Amnah ke Rumah Sakit Jiwa agar mendapat pengobatan dan perawatan secara intensif agar bisa sembuh,” ujarnya. 

Sementara itu, Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Banjar, Wasis Nugraha mengungkapkan, kondisi Amnah setelah dilihat memang memprihatinkan dan gangguan jiwanya cukup parah. Wasis berjanji akan melakukan langkah dengan mengevakuasi Amnah ke Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum Banjarbaru. “Kita akan bawa Siti Amnah hari Senin (27/3) ke Sambang Lihum, sambil kita siapkan administrasinya dan koordinasi dengan pihak dokter di rumah sakit jiwa,” janji Wasis. 

Wasis juga mengaku optimis jika Amnah bisa sembuh apabila di obati dan dirawat secara intensif dan menurutnya lagi dukungan dari orang dekat seperti keluarga dan kerabat dekat sangat berpengaruh dengan kesembuhan Amnah dari gangguan jiwa. 

Di tempat yang sama anggota Komisi IV lainnya, Khairudin, menginginkan agar distribusi obat untuk pasien sakit jiwa di formularium oleh dokter sakit jiwa dan bisa di stok di depo obat kabupaten agar dalam pengambilan obat lebih mudah dan dekat jangan sampai nantinya konsumsi obat yang tidak lancar atau terputus membuat pasien yang harusnya sudah sembuh justru menjadi parah akibat kesulitan mengambil obat untuk pasien sakit jiwa lantaran jauh, harap Khairudin. 

Diah Rivani, Anggota Komisi 4 politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengaku sangat prihati melihat kondisi Siti Amnah yang mengalami gangguan jiwa, bahkan sampai harus dipasung dengan rantai. Diah mencurahkan rasa mirisnya sebagai sesama perempuan dan seorang ibu dengan mata yang berkaca-kaca. Diah mengungkapkan sangat prihatin lantaran dengan kondisinya saat ini Amnah tidak bisa mendapatkan haknya sebagai seorang ibu untuk merawat dan membesarkan buah hatinya dan sebaliknya buah hatinya juga tidak bisa mendapatkan haknya untuk dirawat dan dibesarkan oleh ibu kandungnya, bahkan menurut Diah lagi yang paling penting adalah haknya memberikan kasih sayang seorang ibu dan hak buah hatinya untuk mendapatkan kasih sayang seorang ibu.

Pembakal Desa Kalampayan Ilir mengungkapkan dirinya dan warganya sebenarnya tidak ada niat untuk memasung Amnah dengan rantai untuk bertindak tidak manusiawi hal tersebut dilakukan tidak lain lantaran faktor keamanan yang bukan saja untuk warga setempat dari amukan Amnah, namun juga untuk keamanan diri Amnah khawatir “Kalau Amnah berkeliaran justru diganggu dan disakiti oleh orang yang tidak bertanggung jawab,” ungkap Suli. (red/bhm)
Laporan Biro Martapura, M. Apri

Pimpinan dan anggota Komisi IV DPRD Banjar saat menjenguk kondisi Amnah (foto apri/BERITA9)
  • Bagikan