BERITA9, GUNUNGSITOLI – Pengadaan beberapa meubelair di Bagian Umum Pemerintahan Kota Gunungsitoli Tahun Anggaran 2016, diduga dibeberapa item terjadi penggelembungan harga alias mark up. Hal itu dikatakan Ketua DPD LSM Gerakan Rakyat Peduli Amanat Republik Indonesia (GARUDA-RI) Siswanto Laoli, di Jalan Soekarno, Kelurahan Pasar-Kota Gunungsitoli. Kamis (24/3).
Menurut Siswanto, sesuai dengan hasil ivestigasi timnya dilapangan, bahwa pada pengadaan meubelair dan pengadaan perlengkapan rumah jabatan dinas serta peralatan perlengkapan gedung kantor yang dikelola oleh Sekretariat Daerah khususnya di Bagian Umum Pemko Gunungsitoli Tahun Anggaran 2016 kuat dugaan telah terjadi penggelembungan harga alias di mark-up di setiap item barang yang telah dibelanjakan.
Siswanto, menguraikan setelah timnya melakukan investigasi dengan mendatangi beberapa toko tempat pembelian barang-barang dimaksud, ditemukan perbedaan harga yang signifikan. Seperti harga kamera Canon Eos 70D di faktur hanya seharga Rp. 15,5 juta, sementara yang tercantum di SPJ Rp. 18 juta, handycam merk Sony PJ 410 harga faktur pembelian senilai Rp. 5.750 ribu sedangkan dalam SPJ sebesar Rp. 8 juta.
Begitu juga pada pengadaan TV LG 32 inc sebanyak 5 unit, sesuai dengan faktur pembelian dari toko sebesar Rp 20 juta sedangkan dalam SPJ sebesar Rp 32.5 juta, pengadaan AC polytron 2pk sebanyak 6 unit senilai Rp 34 juta di dalam SPJ senilai Rp.45 kita. Begitu juga pada pembelian genset sebanyak 1 unit dengan harga Rp. 105 juta namun di SPJ Rp. 122 juta lebih dan masih banyak lagi pembelian yang lain termasuk sofa, kursi, lemari dan laptop yang diduga telah di mark up,” terang Siswanto.
Selain itu anggaran revitalisasi bus pariwisata milik Pemko Gunungsitoli pada bulan Juni 2016 lalu, juga diduga di mark-up. “Saat itu bus diberangkatkan keluar daerah untuk revitalisasi, sementara sesuai hasil temuan kita dilapangan yang mengeluarkan faktur biaya revitalisasi bus pariwisata itu salah satu bengkel diwilayah Kota Gunungsitoli dan ini jelas ada permainan, ” ucap Siswanto kesal.
LSM anti korupsi itu meminta kepada Walikota Gunungsitoli Lakhomizaro Zebua kiranya bisa memperhatikan situasi disetiap SKPD yang mengelola uang negara termasuk orang-orang dekatnya yang tidak mendukung programnya. “Jangan hanya mendukung untuk mencuri uang negara tetapi dukunglah program yang sangat bersentuhan bagi masyarakat, ” harapnya.
LSM itu menuding oknum pns inisial YZ selaku PPTK telah melakukan penggelembungan harga pada pengadaan barang dan elektronik, laptop core i3 10 unit, laptop core i5 sebanyak 7 unit, kamera dan peralatan rumah dinas. Sementara, pihak Kabag Umum pemerintahan Kota Gunungsitoli, hingga diturunkannya pemberitaan ini, belum memberikan pernyataan resmi terkait hal ini.
Sementara, pihak Pemerintahan kota Gunungsitoli melalui Sekertaris Daerah (Sekda), Agustinus Zega, membantah tudingan yang di lontarkan oleh LSM GARUDA-RI. “Saya sudah mendengar masalah ini dan sudah memanggil pihak bagian umum, dan mereka mengatakan bahwa pelaksanaan pengadaan tersebut sudah sesuai dengan DPA, ” ujar Zega diruang kerjanya. Jumaat (24/3).
Sedangkan, Kabag Humas Pemerintah Kota Gunungsitoli, Victor Gea kepada BERITA9 mengatakan bahwa masalah ini diserahkan kepada BPK-RI. ” Kita serahkan saja ke pihak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Auditor BPK RI sudah dua minggu berada di Gunungsitoli. Jadi, kita tunggu saja hasil pemeriksaan mereka,” pungkas Gea, Jumat (24/3)(red/ade)
Laporan Biro Nias, Franz Lature