BERITA9, MEDAN – Masyarakat Kepulauan Nias yang kerap bepergian dengan angkutan pesawat, mulai dipusingkan dengan kelangkaan tiket. Pasalnya, tiket pesawat Wing’s Air yang melayani rute penerbangan Gunungsitoli – Medan dan sebaliknya, sejak kemarin Senin (11/9) hingga Ahad (17/9/2017) tiket sudah tidak tersedia, yang masih tersedia di hari Senin (18/9/2017) itupun dengan jumlah kursi yang sangat terbatas. Tidak hanya langka, harganya pun melambung tinggi melebihi batas kewajaran.
Dari penelusuran BERITA9 melalui jaringan tiket online, harga tiket penerbangan dari Gunungsitoli menuju Medan untuk penerbangan hari Rabu (12/9/2017) yang tersisa hanya 2 kursi dengan harga Rp 1.028.000 itupun selang lima menit kemudian kursi sudah tidak tersedia alias habis.
Tim BERITA9 mencoba mencari tahu penyebab utama kelangkaan tiket itu. Data yang didapat dari kantor pusat Lion Air di Jakarta Pusat menyebutkan, tiket Wing’s Air untuk penerbangan Gunungsitoli ke Medan dan sebaliknya sudah habis dibooking atas nama individu, tetapi status pemesanan itu masih open booking alias belum bayar dengan masa berlaku 7 hari. “Itu cuman bisa dilakukan sama agen tiket alias travel agent. Kalau lihat data, travel itu ada di Medan,” kata salah seorang tim di
Corporate Business Marketing at Lion Air, Selasa (12/9/2017).
Sayangnya, sumber itu tidak mau menyebut nama travel agent. Dia hanya mengatakan lokasinya berada disebuah jalan ternama yang ada di pusat Kota Medan, Sumatera Utara.
Berbekal keterangan itu, tim liputan BERITA9 di Medan mencoba menelusuri keberadaan travel dengan alamat yang diberi pihak Lion. Didapati ada travel agent dengan inisial RUT. Kabar yang didapat, pemilik agen travel tersebut merupakan teman baik salah satu petinggi Lion Air. “Jadi dia agak sulit ditindak bahkan didiamkan sama manajemen Lion,” kata sumber sambil menambahkan, RUT memiliki sub agen di Nias yang bernaung dibawah bendera PT.ED.
Sayangnya, saat dimintai konfirmasinya, salah seorang karyawan PT.RUT tidak mau berkomentar. Bahkan ia menganggap wajar kenaikan harga tiket karena permintaan yang sangat tinggi. “Permintaan tinggi karena Nias sudah banyak dikunjungi orang dari daerah lain, jadi bukan karena rekayasa,” ujar si karyawan.
Legislator Berang
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Gunungsitoli Herman Jaya Harefa menyebutkan, kelangkaan tiket pesawat di Nias merupakan wujud nyata dari sebuah kejahatan ekonomi yang teroganisir, systematis dan terencana.
Herman menduga kelangkaan tiket dalam sistem penjualan elektronik merupakan ulah dari sekelompok orang yang dengan sengaja memblok tiket secara keseluruhan dengan sistem boking atas nama orang dengan sembarangan sehingga mengakibatkan harga tiket melambung naik.
“Ada travel tertentu yang dengan sengaja memboking tiket pesawat dengan mencantumkan nama-nama pejabat yang notabene sering melakukan perjalanan keluar daerah,” ucap Herman diruang kerjanya Jalan Gomo No. 37 Kelurahan Pasar Gunungsitoli, Sumatera Utara. Selasa (12/9/2017).
Untuk itu, Ketua Cabang Partai Demokrat Kota Gunungsitoli itu berencana melaporkan hal ini ke Polres Nias agar dilakukan pengusutan lebih jauh karena yang dirugikan adalah rakyat, sementara pengusaha travel mendapat keuntungan besar