BERITA9, NIAS SELATAN – Kejaksaan Negeri Telukdalam merasa prihatin atas kondisi sarana pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Somambawa, Kecamatan Somambawa. Sebagai bentuk kepedulian akan sekolah ini pun pihak kejaksaan bersama warga melakukan penggalangan dana, alhasil dana yang sudah terkumpul di arahkan untuk pembangunan gedung serba guna untuk sekolah itu. Ruangan yang sudah siap dibangun akan di pergunakan sebagai ruang rapat guru.
Kepada BERITA9 Kepala Kejaksaan Negeri Telukdalam, Riyono mengatakan, bahwa pihaknya bersama masyarakat Nias Selatan turut prihatin dengan kondisi sekolah yang sudah seperti gubuk. Oleh karenanya melalui inisiatif sendiri, Riyono menyebutkan bahwa turut serta menyumbangkan pikiran atau pun materi untuk sekolah di SMA 1 Somambawa.
“Disini saya hanya menginisasi warga untuk turut peduli dan ini bukan uang Kajari ataupun Kejaksaan. Ini uang warga Nias Selatan, dan kita bangun secara bersama-sama, ” kata Riyono usai mengikuti pelaksanaan peresmian Gedung baru di SMA N 1 Somambawa. Rabu (01/3).
Minimnya biaya yang di peroleh, Riyono menyebutkan bahwa belum punya niat untuk membangun ruangan sekolah yang sudah nyaris roboh. Dirinya sendiri meminta yang lain untuk bersama- sama turut andil dan peduli dengan kondisi sarana dan prasarana yang ada di SMA 1 Somambawa.
(Baca : Parah, SMA Negeri di Nias Selatan Mirip Kandang Kambing)
“Sementara waktu masih gedung ini saja dulu, Ruangan kelas biaya nya sangat besar dan dalam hal ini makanya saya selaku Kejari, berinisiatif mengajak masyarakat, bahwa pembangunan ini sebetulnya tanggungjawab kita bersama, tidak harus pemerintah yang hadir sendiri membangun ini tetapi kita kerjakan secara bersama-sama. Jelasnya kami dari pihak Kejaksaan sangat prihatin, ” katanya.
Menurutnya, Pemerinta Daerah setempat atau pun pemerintah Provinsi bukan tidak peduli atau tidak prihatin tetapi melihat orientasi yang perlu di prioritaskan. Dikatakannya bahwa SMA/ SMK di kelola oleh Pemprov bukan berarti kebijakan atas Undang-undang itu lebih melihat fisiknya saja tetapi juga kebijakan secara umum.
“Pemerintah setempat punya orientasi tersendiri, mana yang harus di utamakan contohnya di bidang kesehatan. Apa lagi dengan adanya pengambil alihan kebijakan dalam pembangunan sekolah SMAN / SMK maka dalam hal ini pihak Pemprovlah yang bertanggungjawab. Hal ini mungkin bertujuan untuk pemerataan dan kesamaan kurikulum, karena kalau melihat secara fisik saja itu kembali pada kemampuan daerah masing-masing,” pungkasnya.
Dianya juga berharap semoga yang lain turut bergerak dan ambil bagian, demi percepatan pembangunan di SMA Negeri 1 Somambawa.
Sementara, Kepala Sekolah SMA 1 Somambawa, Apraiz Ndruru berencana gedung yang sudah terbangun tersebut akan di fungsikan sebagai kantor guru dan aula pertemuan.
“Gedung ini akan di jadikan sebagai gedung multi fungsi, kantor guru dan ruang rapat,” kata Ndruru.
Dianya juga meminta terima kasih banyak atas kepedulian dari Pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Telukdalam yang telah turut serta membangun Gedung sekolah di SMA Negeri Somambawa dan donatur lainnya.
“Kami dari pihak sekolah sangat berterima kasih atas kepedulian dan keprihatinan pihak Kejari Telukdalam yang telah membantu kami, dan gedung nya sudah siap pakai, demikian halnya dengan Indosiar yang turut serta membantu Pembangunan gedung sekolah dengan menganggarkan pembangunan tiga ruangan lokal untuk belajar siswa, dan tiga lokal ini nanti nya di biayai oleh Indosiar, ” ucapnya.
Laporan Biro Nias, Frans Lature