BERITA9, NIAS SELATAN – Salah pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hilisimaetano Kabupaten Nias Selatan mengeluhkan ketersedian obat. Menurut pengakuan keluarga pasien Yulinar Bidaya yang juga anggota DPRD mengatakan pasien tersebut hendak melahirkan secara operasi ceasar tapi obat yang diperlukan tidak ada.
“Kemarin ada keluarga yang mau melahirkan secara operasi (caesar partus) tapi kata dokter ketersedian obat tidak ada. Misalnya obat yang dibutuhkan yaitu obat bius. Sementara kondisi korban sudah mulai kritis dan akhirnya dirujuk kerumah sakit Gunungsitoli” Ungkap Yulinar, Selasa (19/9/2017)
Mengetahui kejadian tersebut, Yulinar langsung menghubungi Direktur RSUD Lukas dr. Hendrik Saragih dan Kadis Kesehatan tetapi nomor handphone tidak aktif.
Yulinar menyampaikan, bahwa sangat aneh saja ketika pihak RSUD mengatakan tidak ada ketersedian obat, sementara alokasi anggaran untuk pengadaan obat 2016 atau Jaminan Kesehatan Nasional yang dibebankan di APBD sebesar Rp. 19 miliar.
“Ini hal yang aneh saja ketika pihak rumah sakit mengatakan tidak ada obat bius untuk digunakan dalam operasi. Sementara anggaran JKN tahun 2016 yang dibebankan didalam APBD Nias Selatan sebesar Rp 19 miliar. Terus anggaran tersebut dikemanakan?” tanyanya.
RSUD Lukas Kehabisan Obat
Sementara itu direktur RSUD Lukas Hilisimaetano dr. Hendrik Saragih membernakan ketidak sediaan obat dirumah sakit, salah satunya obat bius.
“Ia benar saat itu kita kehabisan stok obat bius, sehingga pasien Partus Ceasar dirujuk di RSUD Gunungsitoli. Tapi sekarang obatnya sudah ada. Untuk ketersedian obat harus mesti koordinasi dengan di Dinas Kesehatan dan posisi RSUD saat ini sama seperti Puskesmas bukan lagi satu SKPD”. Ungkap Hendrik.
Informasi yang dihimpun oleh berita9.co, pasien yang merupakan warga dari pulau tello dirujuk di RSUD Gunungsitoli dan telah melahirkan dengan selamat. (red)