BERITA9, JAKARTA – Usai membakar sejumlah karangan bunga yang terpajang di halaman Balai Kota, para buruh menemui petugas Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta untuk meminta maaf atas aksi anarkistis tersebut.
Kepala Satpol PP DKI Jakarta Jupan Royter berkata, para buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Logam Elektonik dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM PSI) telah melakukan permintaan maaf kepada dirinya. “Tadi ketuanya (FSP LEM PSI) datang ke saya dan sudah meminta maaf,” ujar Jupan di kawasan Balai Kota, Jakarta, Senin (1/5).
Lebih lanjut Jupan mengatakan, dari informasi yang didapatkannya, pembakaran karangan bunga Ahok dan Djarot itu dipicu oleh rasa kekecewaan buruh. Sebab Upah Minimum Provinsi (UMP) tidak juga dinaikan untuk buruh. “Mungkin karena kesal upah tidak dinaikan,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) FSM LEM PSI Idrus mengatakan, alasan buruh melakukan aksi pembakaran itu karena kecewa Ahok tidak juga menaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) terhadap para buruh.
Idrus berkilah, aksi pembakaran itu merupakan bentuk bersih-bersih di Balai Kota. Karena pemandangan di kantor gubernur itu jadi kurang bagus akibat adanya karangan bunga itu. Apalagi karangan bunga itu sudah tidak terawat. (*)