BERITA9, NIAS SELATAN – Melambungnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar di wilayah Pulau Tello yang sudah di kisaran Rp 20 ribu dinilai tidak masuk akal karena kebanyakan pengguna yakni nelayan yang memiliki penghasilan kecil..
Serius Halu, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nias Selatan asal Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) menduga, melonjaknya Harga BBM jenis solar di Pulau Tello ada pihak yang sengaja mencari keuntungan. “Setahu saya kemarin itu harga BBM khususnya solar masih dalam harga pertamina. Mungkin saja bisa naik apabila sudah dipihak ketigakan artinya diborong oleh pihak penjual-penjual yang mencari keuntungan.” Kata Serius kepada BERITA9 melalui telepon seluler. Rabu (22/2).
Menurutnya, langkah yang perlu di ambil mengatasi pelonjakkan harga Solar ini dengan cara menaikkan status Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) menjadi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umur (SPBU), serta pengawasan langsung dari pihak Pertamina. demikian juga dengan Pasokan BBM jenis solar yang minim. Sementara yang membutuhkan 7 kecamatan, dan home Industri resort-resort yang ada di kepulauan batu.
“Status SPBN di pulau Tello naik menjadi SPBU sehingga Kuotanya bertambah.
Apalagi kalau BBM itu di tampung oleh Industri Pariwisata (Resort) yang ada Kepulauan Batu, untuk itu baiknya pihak Pertamina dapat mengawasi secara ketat tentang penjualan BBM Khususnya solar di Pulau Tello. Dan bila perlu menambah jumlah Kuota BBM untuk Kepulauan Batu yang 7 kecamatan semuanya di suplai oleh satu SPBN. ” tutur Halu.
Ketua Fraksi PKP Indonesia itu berharap, pihak pengelola SPBN segera memprioritaskan penyaluran BBM solar ke nelayan-nelayan yang ada di Kepulauan Batu dan meminta Pertamina cabang Gunungsitoli menambah kuota BBM, khususnya solar sehingga kebutuhan nelayan dan pasokan pelaku bisnis dapat tercukupi.
“Semoga masalah naiknya harga BBM solar ini dikepulauan Batu tidak menjadi penghalang buat nelayan untuk melaut dan kami pastikan sesegera mungkin akan mengkroscek info ini,” pungkasnya.
Sepakat dengan Halu, anggota Fraksi PKPI lainnya, Yurisman Laia mengatakan, harga BBM jenis solar di Pulau Tello tidak sebanding dengan harga yang telah di tetapkan sesuai standard yang telah di tetapkan oleh pemerintah.
“Harga BBM Nasional yang di tetapkan oleh presiden jokowi tentu berlaku diseluruh indonesia. jika kepulauan tello terjadi harga yang jauh berbeda bahkan sampai 20 ribu perliter tentu ada persoalan disini. ” ucap Yurisman kepada BERITA9, Rabu (22/2).
Yurisman yang sudah dua periode itu meminta kepada Pemerintah Daerah Nias Selatan untuk turut andil, memerintahkan dinas terkait untuk mengkorscek harga dilapangan.
“Kita minta Bupati Nias Selatan untuk memerintahkan Dinas terkait menelusuri sebab akibat terkait persoalan tingginya harga perliter solar di pulau tello, karena ini sudah bertentangan dengan harga yang telah ditetapkan oleh Presiden Jokowi.” Pungkasnya.
Laporan Biro Nias, Frans Lature