BERITA9, PAMEKASAN – Genap berusia 14 tahun, Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal wat Tamwil Nahdlatul Ulama (KJKS BMT NU) Jawa Timur menggelar Rapat Anggota Tahunanan (RAT) Paripurna di kantor pusatnya di Kecamatan Gapura Sumenep, Jatim, Kamis (15/2/2018).
Direktur Utama BMT NU Masyudi mengatakan, bahwa dana yang telah dikelola mencapai angka yang membanggakan. “Tercatat hingga tahun ini jumlah perputaran keuangan warga NU yang dikelola kami mencapai Rp 1,2 triliyun,” katanya. Hal ini merupakan suatu kebanggan dan rasa syukur karena dapat mengembangkan perekonimian warga NU secara mandiri.
Untuk dapat tetap konsisten dan bertahan dengan perkembangan dan kemajuan perekonomian, manajemen BMT NU melakukan berbagai inovasi demi kamajuan dan kemandirian ekonomi warga NU. Beberapa di antaranya yang telah dikembangkan adalah program Layanan Berbasis Jamaah atau LAZISMA. “Itu merupakan pembiayaan tanpan jaminan melalui jasa seikhlasnya berbasis jamaah,” katanya.
Termasuk ikhtiar yang dilakukan adalah dengan menjalin kerjasama dengan organisasi buruh internasional atau International Labour Organization (ILO) di bawah PBB, juga Kementrian Keuangan RI dalam pengembangan usaha mikro di semua cabang.
Ketua PCNU Sumenep merasa bangga dengan capaian yang diraih BMT NU Jatim. Karena bahwa hingga kini, BMT tersebut memiliki 40 kantor cabang di 10 kabupaten, “Keberadaannya memiliki peran cukup besar terhadap perkembangan NU secara kelembagaan,” kata KH Pandji Taufik saat memberikan sambutan.
“Kita semua patut bersyukur dan bangga terhadap kontribusi BMT NU Jatim yang tidak hanya bermanfaat pada warga, tetapi juga bagi NU secara kelembagaan,” tandasnya. Kontribusi pada pengembangan kelembagaan NU melalui Majelis Wakil Cabang di berbagai cabang mencapai 2,3 M, lanjutnya sekaligus mewakili PWNU Jatim.
Dalam RAT itu juga digelar penganugerahan BMT NU Award, dilanjutkan penyerahan bantuan dana kepada seluruh Majelis Wakil Cabang NU di berbagai kota. Acara dilanjutkan dengan sidang paripurna yang dihadiri ribuan anggota yang berasal dari sejumlah cabang yang ada. Kegiatan dipungkasi pembagian undian berupa motor sebagai hadiah utama dan berbagai hadiah lain bagi para anggota dan nasabah yang hadir.
KJKS BMT NU Jatim didirikan sejumlah pemuda NU di Gapura, Sumenep yang dipelopori Masyudi, tahun 2004. Kala itu modal utamanya adalah tekad dan semangat membangun ekonomi warga agar lebih maju dan mandiri.
Lewat perjalanan yang tidak mudah, modal awal yang “hanya” Rp. 400.000,- akhirnya dapat dikembangkan dengan baik. Hal itu tidak lepas dari kepercayaan warga sekitar. Perlahan namun pasti, amanah tersebut dijawab dengan kinerja yang membanggakan. (*)
Sumber : NU Online