BERITA9, MARTAPURA – Atap bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Keliling Benteng Tengah di Desa Keliling Benteng Kecamatan Martapura Barat Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan ambruk dan menimpa plafond hingga hancur. Beruntung, ambruknya atap dan plafond bangunan sekolah tersebut terjadi pada saat proses belajar tidak terjadi alias hari libur.
Namun, akibat runtuhnya atap dan plafond 3 ruang kelas dan 1 ruang ruang guru proses belajar mengajar terpaksa dihentikan lantaran bangunan tidak dapat digunakan untuk aktifitas siswa khawatir atap dan plafond bangunan kembali ambruk lebih parah dan memakan korban.
Kejadian ini membuat 10 anggota dewan dari Komisi 4 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banjar gerah dan memanggil Gusti Ruspannoor Kepala Dinas Pendidikan setempat untuk mempertanyakan langkahnya mengatasi masalah ambruknya atap dan plafond bangunan SDN Keliling Benteng Tengah agar tidak mengganggu terlalu lama proses belajar mengajar siswa.
Antung Abdurahman Ketua Komisi 4 DPRD Banjar mengungkapkan pihaknya sudah melakukan peninjauan kelokasi ambruknya atap dan plafond SDN Keliling Benteng Tengah dan melihat kondisinya memang parah. Bahkan pihaknya juga meminta agar Dinas Pendidikan untuk segera mencari tempat sementara untuk tempat aktivitas sekolah yang lebih aman lantaran jika tetap dilaksanakan dibangunan sekolah yang ada sangat membahayakan bagi siswa maupun guru.
“Kalau bisa relokasi dulu aktivitas sekolah ketempat lain atau gabung dengan sekolah lain yang penting proses belajar mengajar tetap berlangsung agar tidak mengganggu belajar siswa, apalagi siswa kelas 6 yang sudah mendekati masa ujian akhir sekolah,” ujar Antung.
Antung aman juga meminta Dinas Pendidikan segera memperbaiki secepatnya bangunan sekolah agar lebih aman dan tenang siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar tidak khawatir bangunan akan ambruk lagi.
“Dinas Pendidikan tentukan saja mau diperbaiki dengan sumber dana darimana dana daerah atau dana bantuan dari pusat kita akan backup dan kawal yang penting SDN Keliling Benteng Tengah kembali bisa digunakan untuk aktivitas kegiatan belajar mengajar,” tegasnya.
Gusti Ruspannor, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar mengungkapkan atap dan plafond SDN Keliling Benteng Tengah yang ambruk disebabkan oleh faktor usia bangunan yang sudah tua beranjak 30 tahun lebih sejak dibangun tahun 1983 lalu. Bangunan sekolah sudah 30 tahun lebih jadi wajar saja kalau ambruk karena bangunan terbuat dari kayu dan sudah mulai lapuk, bebernya.
Ruspan, menambahkan pihaknya akan segera mencari cara dan sumber dana untuk memperbaiki bangunan sekolah yang ambruk tersebut. “Kita akan coba minta bantuan pusat dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementrian Pendidikan dan kalau tidak bisa cepat maka akan kita usulkan dengan dana daerah pokoknya kita usahakan yang mana lebih cepat untuk bisa menanganinya karena ini sifatnya sudah darurat,” pungkasnya. (red/ade)
Laporan Biro Martapura, M. Apri