BERITA9, LOMBOK – Aparat Kepolisian Sektor Kediri, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) berhasil menggagalkan pesta minuman keras dan pesta seks. Pelakunya adalah para pelajar yang masih duduk dibangku sekolah menengah umum (SMU). Polisi sempat melakukan pendobrakan untuk masuk kedalam rumah di Dusun Jagerage Desa Jageraga Kecamatan Kuripan, Sabtu (9/4) sekitar pukul 12.30 Wita. Dari jumlah mereka, terdapat empat pelajar perempuan. Mereka pesta Miras ambil berbuat mesum bersama pasangan.
“Pelaku yang pelajar kami amankan masih pakai seragam sekolah” ungkap Kepala Polisi Sektor Kediri Ajun Komisaris Polisi (AKP) Nuraini kepada wartawan, Sabtu (9/4).
Identitas pelaku yaitu, enam pelajar putra berinisial ZC (17) dan TH (17) dari SMAN 2 Gerung, WOY (18), REA (18), RA (18), dan F (18) dari SMAN 1 Lembar. Sedangkan pelajar putri masing-masing AM (17), IM (16), PAS (16) dari SMAN 1 Gerung, dan NI (17) dari SMK N 2 Kuripan. Mereka langsung digiring ke Mapolsek Kediri.
Penangkapan pelajar ini berawal dari operasi rutin yang digelar Polsek Kediri. Polisi tiba di TKP yang merupakan rumah milik warga berinisial MM. Rumah ini diketahui sebagai tempat pesta miras tradisional.
Masuk ke rumah, polisi terkejut lantaran menemukan sepuluh pelajar tengah asyik menenggak Tuak. “Rumah itu sudah sering kita gerebek. Karena itu petugas terus memantau aktivitasnya,” ungkapnya.
Parahnya lagi, ada sepasang pelajar yang tengah berbuat adegan layaknya suami istri dan tidak dihiraukan teman-temannya. “Kami sampai malu masuk. Saya juga malu lihat kelakuan mereka,” ujarnya.
Selain pelajar, polisi juga mengamankan lima pemuda yang juga tengah pesta Miras. Polisi juga mengamankan 7 unit sepeda motor dan lain-lain. Para pelajar tidak diperbolehkan pulang sebelum mereka menghubungi sekolah dan orang tua masing-masing.
Sekitar pukul 14.30 Wita orang tua pelajar mulai berdatangan ke Polsek Kediri. Begitu pula guru dari sekolah mereka. Ibu dari salah satu pelajar, TH, langsung menangis setelah tiba di Mapolsek. Perempuan ini terpukul dengan kelakuan anaknya.
Sementara itu, guru Bimbingan Konseling (BK) SMAN 1 Lembar Muhtar menyatakan, tak habis pikir dengan kelakuan empat siswanya itu. Padahal pagi harinya sempat memberikan wejangan kepada mereka untuk menjaga akhlak di luar sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Barat H. Ilham saat dihubungi, memastikan bahwa para pelaku akan mendapatkan sanksi berat, “Tidak tertutup kemungkinan mereka kami keluarkan dari sekolah,” ujar Ilham saat dihubungi koresponden Berita9 di Lombok. (red/dipo/jay)