BERITA9, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah telah memerintahkan TNI dan Polri untuk mengamankan setiap bandara selama Hari Raya Idul Fitri. Menurutnya, bandara merupakan lokasi yang berpotensi mendapat ancaman terberat.
Dia menilai serangan teroris yang terjadi di Bandara Internasional Ataturk, Istanbul, Turki dan ledakan granat di Puchong, Malaysia, pada hari yang sama, Selasa (28/6), menjadi pelajaran oleh pemerintah Indonesia. Karena itu potensi gangguan keamanan di Bandara perlu diantisipasi.
“Di Ataturk, di Malaysia, itu jelas soal ISIS dan meledakkan. Ada beberapa sinyal mereka ingin ganggu ketentraman,” kata Luhut.
Namun Luhut yakin, sejauh ini tak ada ancaman keamanan di Indonesia menjelang Idul Fitri. Dia mengatakan penangkapan empat terduga teroris di Surabaya, Jawa Timur, pada 8 Juni lalu dianggap sebagai momen penting mencegah aksi terorisme.
“So far, ancaman yang imminent itu belum ada karena keberhasilan Polri dalam menyelesaikan kasus terorisme kemarin. Penangkapan teroris di Surabaya itu jadi satu titik balik yang baik,” tutur Luhut.
“Semua instasi terkait sudah kami kumpulkan, pengamanan airport yang berpotensi dapat ancaman berat sudah kami siapkan. TNI dan Polri secara tertutup dan terbuka akan ada di airport-airport,” kata Luhut saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (1/7).
Dalam proses pengamanan lebaran, kata Luhut, pihaknya telah berkoordinasi dengan sejumlah kementerian dan lembaga negara, seperti Kementerian Perhubungan, TNI dengan Polri, Badan Intelijen Negara, dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme. (red/asa)