Ada Dugaan, Upah Buruh Angkut di Bulog Banyuwangi Disunat

  • Bagikan

BERITA9, BANYUWANGI – Nasib kaum buruh di Indonesia ternyata belum semuanya mendapatkan kesejahteraan yang merata, masih banyak para kaum buruh mendapat perlakuan yang tidak sesuai dengan aturan yang ada.

Seperti halnya yang terjadi pada para buruh muat di Gudang Beras Bulog (GBB) Desa Lemahbang Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur. Para buruh mengeluh karena upah muat yang diterima masih saja mendapat potongan dari pihak Bulog.

“Upah muat beras dalam setiap 1 ton kita mendapat 12 ribu, namun kenyataannya kita hanya menerima 10 ribu saja,” kata AH salah satu buruh muat di Bulog Lemahbang tersebut kepada awak media.

Sementara kepala gudang GBB Bulog Lemahbang Ady Fathurahman, saat di konfirmasi di kantornya menjelaskan, secara aturan upah para buruh muat dalam perkilonya adalah Rp12 jika di globalkan dalam 1 tonya menjadi 12 ribu rupiah.

Tidak hanya itu, kepala gudang tersebut juga membenarkan jika para buruh dalam pertonya hanya menerima 10 ribu karena yang 2 ribu di titipkan di kantor dengan dalih di tabungkan, itupun telah menjadi kesepakatan antara para buruh dan mandornya,” terangnya (29/8/2018).

Di tempat yang sama Suyono, selaku mandor para buruh mengatakan, dirinya juga membenarkan jika upah para buruh di potong 2 ribu, seharusnya mereka menerima 12 ribu namun hanya mendapat 10 ribu, karena yang 2 ribu di tabung dan di titipkan kepada pihak pengurus Bulog.

Di tambahkan oleh Suyono, tabungan tersebut adalah sebagai bentuk kebijakan demi kesejahteraan para buruh dan bisa di ambil sewaktu – waktu atau kapan saja jika mereka membutuhkan, tidak hanya itu saja lanjut Suyono, keputusan tersebut adalah kesepakatan antara mandor dan para buruh tanpa melibatkan pihak Bulog.

Pihak bulog hanya kami titipi mas, uang potongan tersebut kami titipkan ke pihak pengurus bulog, ” pungkasnya. (red)

Laporan : Joko Prasetyo

  • Bagikan